10 Negara Termiskin di Dunia pada Tahun 2020
Sebuah negara disebut miskin ketika dianggap tidak memiliki kekayaan berarti. Atau jika kesejahteraan masyarakatnya masih rendah. Meliputi pendidikan, kesehatan serta kesejahteraan dan fasilitas umum lainnya. 10 negara termiskin di dunia adalah negara-negara yang kekayaan dan kesejahteraannya berada pada daftar paling rendah dibandingkan negara-negara lainnya.
Kita bisa mengukur kekayaan suatu negara berdasarkan angka Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto. PDB adalah produk akhir yang dihasilkan suatu negara dari hasil kegiatan ekonominya. Semakin tinggi PDB maka negara tersebut dianggap semakin kaya.
Namun tingginya PDB tidak selalu mencerminkan kesejahteraan rakyat negara tersebut. Cara lain untuk mengukurnya adalah dengan menggunakan PPP atau Purchasing Power Parity. PPP ini secara sederhana bisa dikatakan alat untuk mengukur kekuatan atau nilai uang negara tersebut. PPP biasanya menggunakan mata uang global sebagai satuan, seperti USD. Jadi USD1 di Amerika tentu akan berbeda nilainya dengan USD1 di Indonesia. Berikut adalah 10 negara termiskin di dunia dilihat dari perhitungan PPP-nya.
Burundi ($727/Capita)
Burundi, negara kecil di daerah Great Lakes Afrika, adalah negara termiskin di dunia jika dihitung berdasarkan Purchasing Power Parity. Negara ini memiliki PPP 727 dolar per kapita. Kawasan terpencil ini bergantung pada pertanian yang berpindah-pindah di sekitar Great Lakes.
Akrab dengan perang saudara dan konflik sosial, perkembangan ekonominya terhambat akibat kondisi keamanan yang tidak stabil. 80% rakyatnya hidup di bawah garis kemiskinan.
Republik Afrika Tengah/Central African Republic($823/Capita)
Republik Afrika Tengah kaya akan emas, uranium, berlian dan aneka bahan tambang. Hal yang sebenarnya cukup untuk menghidupi rakyatnya jika dikelola dengan baik. Tapi lagi-lagi perang saudara dan konflik etnis memupus harapan itu.
Setelah terpuruk di posisi buncit negara miskin di dunia, saat ini negara berpenduduk 4,7 juta jiwa ini mulai merangkak ke posisi 2. Dengan perbaikan di sektor kehutanan, pertambangan dan pertanian. Sekarang negara yang merdeka dari Perancis tahun 1960 ini juga mulai menjual berlian ke pasar global setelah bebas dari embargo tahun 2003.
Republik Demokratis Congo ($849/Capita)
Republik Demokratik Congo (Kongo) memiliki lebih dari 80 juta hektar tanah yang subur dan berbagai hasil tambang. Ekonominya kacau karena setelah merdeka dari Belgia tahun 1960 negara ini berkali-kali mengalami konflik politik.
60% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan dengan pendapatan 2 dolar per hari. Masalah kesehatan juga menjadi tantangan negara ini. Penyakit seperti Ebola dan HIV serta malnutrisi pada anak-anak memperburuk kondisinya.
Namun jika bisa memanfaatkan hasil alam dengan baik dan keluar dari konflik, Kongo berpotensi menjadi salah satu negara terkaya di Afrika.
Eritrea ($1.060/Capita)
Nama Eritrea mungkin tidak terlalu sering terdengar, namun sebenarnya negara ini adalah salah satu negara Afrika yang sedang berkembang pesat.
Terletak di Afrika Timur, Eritrea berbatasan dengan Laut Merah dan memiliki penduduk 5,7 juta jiwa. PDB negara ini sebenarnya tidak terlalu buruk, yaitu 7,5% pada tahun 2012. Namun PPP yang rendah membuatnya harus mendekam di posisi 4 negara paling miskin di dunia.
Ekonomi Eritrea bergantung pada pertanian dan pertambangan dan semua hasilnya diekspor dalam bentuk bahan mentah. Akibatnya tidak ada nilai tambah yang bisa meningkatkan harga ekspor barang-barang tersebut.
Perang dengan Ethiopia yang membuat ekonominya anjlok parah. Bahkan PDB negara ini sempat berada di posisi 1% pada tahun 2000. Perang juga menyebabkan kerugian anggaran negara hingga 600 juta dolar. Namun dengan dibukanya tambang emas di Bisha dan pabrik semen di Massawa mungkin saja Eritrea bisa bangkit.
Niger ($1.106/Capita)
Niger atau Nigeria adalah negara paling luas di Afrika Barat. Namun sebagian besar wilayahnya adalah gurun Sahara. Negara ini juga terpencil di tengah-tengah hingga tidak memiliki garis pantai. Kondisi alamnya sangat kering dengan curah hujan rendah. Hanya 20% wilayah yang tidak berupa gurun namun kondisinya juga sangat kering.
Saat ini pemanasan global semakin memperburuk kondisinya karena curah hujan semakin sedikit. Gurun Sahara yang meluas dan air tanah menjadi asin karena proses salinisasi menyebabkan sisa tanah yang digunakan penduduk untuk bertani kehilangan kesuburannya.
Malawi ($1.240/Capita)
Malawi juga merupakan negara terpencil di tengah benua Afrika. Namun nasibnya tidak semengenaskan Nigeria. Penduduknya berjumlah 16 juta jiwa dan 85% merupakan petani yang berpindah-pindah. Sebagian besar dana pembangunannya mengandalkan bantuan IMF.
Tahun 2000 Malawi menghadapi kondisi sulit karena bantuan IMF dihentikan. Joyce Banda, presidennya saat itu menjual beberapa asset kepresidenan untuk membiayai pembangunan dan perbaikan sektor pertanian. Saat ini Malawi telah kembali menerima bantuan dari IMF dan Bank Dunia.
Mozambik ($1.303/Capita)
Mozambik merupakan bekas jajahan Portugal. Sumber daya alamnya melimpah dengan lahan yang subur, sumber air yang melimpah dan bahan tambang di bawah permukaan tanahnya. Salah satunya adalah ladang gas alam lepas pantai yang berpotensi menambah devisa negara hingga USD40 miliar.
Mozambik juga merupakan salah satu pelabuhan yang ramai dan menjadi negara dengan perdagangan yang pesat di Afrika. Namun seperti halnya Republik Afrika Tengah dan Kongo, perekonomian negara ini terhambat karena konflik politik dan keamanan akibat perang saudara.
Liberia ($1.414/Capita)
Liberia merupakan negara Republik tertua di benua Afrika. Walau sudah tidak lagi mengalami perang saudara sejak tahun 2003, negara berpenduduk 4,7 juta jiwa ini belum bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi. Saat ini Liberia dipimpin oleh George Weah, mantan salah satu pemain sepak bola terbaik dunia.
Weah mulai fokus memperbaiki infrastruktur, membuka lapangan kerja dan mengembangkan sumber daya manusia Liberia. Jika kondisi ini tetap stabil, bukan tidak mungkin Liberia bisa bangkit dan bebas dari gelar salah satu negara termiskin di dunia.
Sudan Selatan ($1.602/Capita)
Sudan Selatan adalah negara yang baru terbentuk bulan Juli 2011 lalu. Pecahan dari Sudan ini memiliki infrastruktur yang sangat buruk. 80% penduduknya hidup dengan pendapatan hanya $1 per hari. Jika dilihat dari nominal, hal ini sangat buruk. Namun untung saja harga barang-barang di dalam negeri cukup murah sehingga PPP Sudan Selatan tidak terlalu buruk.
Sierra Leone ($1.690/Capita)
Sebenarnya Sierra Leone memiliki sumber daya alam yang melimpah. Berlian adalah salah satunya. Namun perang saudara pada tahun 1991-2002 menghancurkan ekonominya. Perang yang memperebutkan industry berlian ini menghancurkan hampir separuh Sierra Leone. Saat ini setengah penduduknya berada di bawah garis kemiskinan. Generasi unggul pindah ke negara lain dan generasi muda yang tinggal mayoritas tidak bisa menyelesaikan sekolah menengah.
Dari daftar 10 negara termiskin di dunia ini terlihat bahwa sebagian negara sebenarnya kaya akan hasil alam dan berpotensi untuk maju. Namun konflik dan perang saudara yang membuat mereka terpuruk dan perekonomiannya hancur. Semoga menjadi pelajaran bagi kita di Indonesia untuk selalu menjaga kedamaian dan kerukunan.