Kemungkinan besar para pengguna motor masih asing dengan istilah rantai keteng. Jika pengguna menganggap rantai keteng adalah rantai dari mesin ke roda belakang, maka tentu ini anggapan yang salah. Oleh karena itu mari mengenal lebih dekat dengan rantai keteng serta ukuran rantai keteng semua motor yang perlu diketahui pengendara, dengan ulasan berikut:
1. Pengertian dan Bentuk Rantai Keteng
Padahal bagian ini merupakan salah satu komponen yang terdapat pada motor. Namun, banyak orang yang belum mengetahuinya. Rantai Keteng sering disebut juga dengan rantai kamprat. Untuk bentuk rantai keteng sendiri hampir kurang lebih seperti rantai penghubung mesin dengan roda belakang. Namun, rantai keteng sendiri berukuran lebih kecil dan ulirnya berbeda.
2. Fungsi Rantai Keteng
Seperti bagian lainnya, rantai ini juga memiliki peran penting agar motor bisa bekerja dengan baik. Utamanya rantai keteng digunakan untuk menyalurkan tenaga yang berasal dari crankshaft untuk menuju camshaft. Crankshaft sendiri biasa dikenal dengan penyebutnya kruk as sedangkan camshaft dikenal dengan noken as. Kedua bagian ini berada di bagian head motor.
3. Mekanisme Kerja Rantai Keteng Pada Motor
Setelah mengenal apa itu Rantai Keteng beserta fungsinya. Saatnya mengenal bagaimana mekanisme kerja dari rantai keteng pada mesin motor.
Pertama setelah tenaga yang disalurkan rantai keteng sampai bagian camshaft, lalu membuat camshaft ini mampu mengatur klep untuk membuka ataupun menutup sesuai kebutuhan. Itu artinya saat terjadi kerusakan atau kendala pada bagian rantai keteng, akan membuat mesin motor tidak berjalan dengan stabil.
4. Aturan Membaca Ukuran Rantai Keteng
Setelah membahas definisi, mekanisme dan fungsi rantai keteng. Maka akan dibahas mengenai ukuran rantai keteng semua motor. Informasi ini mungkin akan sangat berguna bagi yang hendak membuka bengkel atau sekadar mengganti rantai keteng yang rusak. Namun, perlu diketahui aturan membaca kode pada ukuran rantai misalnya rantai dengan tipe biasa.
Jika tertulis kode 25H-84L. Maka angka pertama pada kode tersebut (2) menunjukkan jarak antar pin. Sedangkan untuk angka kedua atau angka 5 menunjukan jarak antar plat. Lalu huruf H menunjukkan singkatan dari kata hard, sehingga rantai didesain dengan kuat. Kemudian untuk angka 84L menunjukkan jumlah mata rantai.
5. Ukuran Rantai Keteng Semua Motor
Jika pembaca adalah pemilik motor supra, namun ternyata di bengkel tidak tersedia rantai keteng untuk supra. Jangan berkecil hati, pasalnya ada merk lain yang bisa digunakan untuk mengganti rantai tersebut karena kesamaan ukuran. Untuk Supra yang memiliki ukuran 25H-84L, ini bisa juga digunakan pada motor Grand, Win, bahkan C800.
Namun, untuk jenis Supra Fit sama dengan merk Legenda, Blitz dan Kaze yaitu dengan ukuran 25H-88L. Sedangkan ukuran untuk C90 adalah 25H-86L. Ada juga rantai timing dengan model berbeda dari yang sebelumnya dijelaskan. Yaitu dengan tipe kupu-kupu. Untuk motor Jupiter Z menggunakan ukuran 2×3-86L.
Kemudian untuk motor Vario, Jupiter Z1, Nouvo, Mio, Beat, Shogun 110, Vega ZR menggunakan ukuran 2×3-90L. Sedangkan untuk motor CB150R old bisa menggunakan ukuran 3×4 -114L. Lalu CBR150 R led, memiliki ukuran yang sama dengan Supra GTR, Satria FI juga Sonic yaitu berukuran 3×4-120L. Untuk para pengguna motor seperti Ninja 250 berarti menggunakan ukuran diatasnya yaitu 3×4-124L.
Demikian definisi serta ukuran rantai keteng semua motor yang digunakan secara umum. Setelah mengetahui ukuran yang berbeda pada tiap motor dan aturan membaca serta fungsinya, maka bisa disimpulkan semakin besar ukuran motor berpengaruh pada panjang rantai yang digunakan.
Jadi, saat hendak membeli atau mengganti rantai keteng baru bisa dipikirkan dengan matang, agar tidak salah pasang.