Kebumen Kembali Red Zone, SMAN 1 Kebumen Terapkan PTM
Meski Kabupaten Kebumen saat ini masih zona merah, guru dan wali murid tak ingin berlarut melaksanakan pembelajaran daring atas kondisi pandemi Covid-19. SMA Negeri 1 Kebumen berencana melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan batasan tertentu.
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen, Mohammad Amirudin, Plt Camat Kebumen, Sugito dan sejumlah perwakilan pengurus yayasan serta perwakilan wali murid SMA N 1 Kebumen.
Sebelum melakukan sosialisasi, pihaknya telah melakukan angket dan survei terhadap siswa maupun wali murid. Pada sosialisasi yang dihadiri jajaran Forkopimcam tersebut, sekaligus menampung masukan dari beberapa stakeholder dan instansi terkait sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
“Sebagian 80 persen lebih orang tua menghendaki tatap muka. Kalau siswa hampir 100 persen menghendaki tatap muka. Kami mengakomodir semua itu,”ujarnya.
Selai itu, SMAN 1 Kebumen termasuk dijadikan piloting uji coba oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu sekolah di Kebumen yang melaksanakan pembelajaran tatap muka. Rahmat mengungkapkan di Jawa Tengah saat ini sebanyak 26 sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan penerapan disiplin protokol kesehatan secara ketat.
“Ijin yang sangat ketat oleh Gubernur sampai saat ini yang melaksanakan untuk SMA dan SMK baru 26 sekolah, dari 35 Kabupaten yang ada. Artinya Gubernur sangat ketat untuk sekolah dapat melaksanakan tatap muka, pada awal kami sempat ditawari namun saat itu kondisi belum stabil kami tidak ambil tawaran itu, saat ini kami baru mencanangkannya kembali,” jelasnya.
Rahmat melanjutkan jika nantinya dapat berlangsung pembelajaran tatap muka, pihaknya berkomitmen untuk menerapkan pola sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditentukan serta disiplin dalam penerapan protokol kesehatan. Berbagai persiapan telah dilakukan seperti penyediaan sarana dan prasarana pendukung, pembagian masker, face shield serta pembuatan banner atau spanduk berisi himbauan dan edukasi penerapan protokol kesehatan.
“Begitu turun ijin dengan Pak Gubernur. Selanjutnya kami melaksanakan koordinasi dengan Satgas Covid-19. Kami tidak mau sekolah kami menjadi klaster baru maka perlu persiapan yang matang,” katanya.
Ia melanjutkan selama proses pembelajaran tatap muka, jumlah siswa yang hadir juga dibatasi. Rencananya ada sebanyak 72 siswa yang terbagi menjadi enam kelas pada tahap uji coba pembelajaran tatap muka di SMA N 1 Kebumen. Dengan demikian masing-masing kelas berjumlah 12 siswa. Selain itu, pembelajaran akan dilaksanakan selama tiga jam dan tidak diberikan waktu istirahat.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen, Mohammad Amirudin mengatakan saat ini kebumen belum bisa mengadakan sekolah tatap muka hal itu dikarenakan Kabupaten Kebumen saat ini masih berstatus Zona Merah (Red Zone), sedangkan bagi yang bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka merupakan daerah yang berstatus zona hijau atau zona kuning.
“Sesuai surat edaran dari kementrian awalnya sekolah yang bisa melakukan pembelajaran tatap muka merupakan daerah yang zona hijau saja, kemudian peraturan meningkat yang bisa melakukan pembelajaran tatap muka zona hijau dan kuning, sedangkan saat ini kebumen kembali zona merah, dan itu belum bisa dilaksanakan,”kata Amir.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kebumen, Elis Joko Widodo menyampaikan untuk dilakukan pertimbangan lebih dalam lagi kepada SMAN 1 Kebumen atas rencana pembelajaran tatap muka. Hal tersebut mengingat saat ini Kabupaten Kebumen masih berada di zona merah Covid-19.
“Kami mendukung, hanya saja mengingatkan Kebumen masih zona merah, sesuai keputusan empat para menteri boleh dilaksanakan apabila berada di zona hijau,”ujarnya. (fur)