Kebumen Tembus Rekor Anyar! Kebumen Nyatet 111 Kasus Anyar Positif Corona Dino Wingi
Kebumen – Kasus baru positif virus Corona atau COVID-19 di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pecah rekor. Hari ini dilaporkan kasus positif Corona di Kebumen bertambah 111 orang.
“Hari ini kasus terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 111 orang. Ini merupakan rekor tertinggi di Kabupaten Kebumen dalam sehari,” kata Ketua Bidang Informasi Publik Satgas Penanganan COVID-19 Kebumen, Cokro Aminoto, ketika dihubungi detikcom, Jumat (20/11/2020).
Cokro menjelaskan, dari sejumlah kasus baru terkonfirmasi positif Corona tersebut, merupakan kontak erat dengan kasus terkonfirmasi terdahulu. Dari hasil pengembangan dan pemeriksaan, sebagian besar kasus positif berasal dari petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pilkada Kebumen.
“Itu dari hasil pengembangan pemeriksaan menggunakan rapid test pada KPPS Pilkada, dengan total yang diperiksa tidak kurang dari 6 ribu orang. Dari 111 (orang) itu sebagian besar KPPS,” jelasnya.
Selain bertambah 111 orang positif Corona, hari ini dilaporkan terdapat satu orang terkonfirmasi positif meninggal. Meski demikian, tercatat hari ini ada 13 orang yang dinyatakan sembuh dari Corona.
Sementara itu, hingga saat ini kasus terkonfirmasi positif Corona di Kabupaten Kebumen tercatat ada 1.952 orang. Dari sejumlah kasus tersebut, 125 di antaranya masih dirawat, 452 menjalani isolasi, dirujuk 3 orang dan 60 meninggal. Sedangkan total sembuh ada 1.312 orang.
Kabupaten Kebumen sendiri sampai ini masuk dalam zona merah di antara kabupaten/kota di Jawa Tengah. Di tingkat Kabupaten Kebumen sendiri terdapat 1 kecamatan zona merah, 13 kecamatan zona orange, 10 kecamatan zona kuning dan 2 kecamatan zona hijau.
“Memperhatikan perkembangan kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kebumen, Gugus Tugas telah melakukan pengkajian kasus dan analisa data. Dari hasil kajian tersebut menunjukkan bahwa kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kebumen masih berpotensi naik,” jelas Cokro.
“Namun di sisi lain, kehidupan beragama, pendidikan, sosial ekonomi harus berjalan. Sehingga diperlukan upaya memasuki fase adaptasi kebiasaan baru (AKB) dengan dicirikan penerapan protokol pencegahan penularan COVID-19 secara ketat,” imbuhnya.
Sumber : Detik.com